Kamu Pasti Akan Ditolong Allah Ketika Susah, Asalkan Selalu Mengingat Allah Ketika Senang Dan Lapang
Ingin ditolong Allah SWT?
Sebelum berharap ditolong Allah berkacalah terlebih dahulu kepada diri sendiri sejauh manakah kita telah mengingat Allah ta’ala. Bagaimana ketika saat kita mendapatkan kebahagiaan? Apakah sudah selalu mengingat bahwa Allah lah yang memberi kebahagiaan tersebut atau bahkan kita seringkali lupa.
Wahai saudariku, kita analogikan seumpama kita mempunyai seorang teman dan saudara yang hanya mengingat dan datang ke kita saat ia mengalami kesusahan saja dan menghilang bahkan lupa untuk mendatangi kita ketika ia sedang bahagia, apakah kita akan senang menerimanya? Tentunya akan ada sedikit rasa kecewa sebab kehadiran kita hanya dianggap sekedarnya saja. Sehingga kita pun ragu untuk menerimanya dan membantunya kembali.
Begitu juga Allah SWT, tentu Ia juga akan begitu kecewa dengan seseorang yang hanya datang disaat susah. Padahal segala bentuk kebahagiaan yang kita dapat adalah wujud dari kekuasaan yang Allah ta’ala beri. Wajar-wajar saja saat kita mengalami kesulitan dan meminta, Allah SWT ragu untuk member. Ini cukup jelas mengapa doa kita lama dikabulkan dan bahkan Allah beri kecewa dengan tidak memberikan apa yang kita inginkan.
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺗَﻌَﺮَّﻑْ ﺇﻟَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻓِﻲ ﺍﻟﺮَّﺧَﺎﺀِ ﻳَﻌْﺮِﻓُﻚ ﻓِﻲ ﺍﻟﺸِّﺪَّﺓِ
“Kenalilah (ingatlah) Allah di waktu senang pasti Allah akan mengenalimu di waktu sempit.” (HR. Tirmidzi)
Seperti kisahnya nabi Yunus ‘alaihissalam, Allah menolong Nabi Yunus dalam berbagai kesusahan. Di tengah ganasnya lautan dan di Dalam perut ikan, beliau dapat selamat sebab beliau sering mengingat Allah di waktu lapang. Itulah kuncinya, mengingat Allah di dalam kondisi senang maupun susah.
Allah ta’ala berfirman
ﻓﻠﻮ ﻻ ﺃﻧﻪ ﻛﺎﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺴﺒﺤﻴﻦ، ﻟﻠﺒﺚ ﻓﻲ ﺑﻄﻨﻪ ﺇﻟﻰ ﻳﻮﻡ ﻳﺒﻌﺜﻮﻥ
“Maka kalau sekiranya dia (sebelumnya) tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit (kiamat).” (QS. Ash Shaaffaat: 144).
Hal-Hal yang perlu kita lakukan sebagai bentuk mengingat Allah disaat senang dan lapang diantaranya:
Banyak bersedekah
Banyak memberi sedekah menandakan bahwa kita mengetahui mengenai bagaimana cara kita mempergunakan harta yang telah diberikan oleh Allah SWT. Dalam hal ini tentunya kita lakukan untuk mencari ridho Allah dan sebagai tanda kedekatan kita dengan Allah SWT. Banyak memberi sedekah kepada orang lain merupakan sebuah kekuatan yang mampu mengantarkan seseorang untuk meraih hajat yang ingin dicapai. Sedekah bukan hanya bermanfaat untuk orang yang diberi, tetapi juga akan bermanfaat untuk diri sendiri.
Sebagaimana Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ(٨)وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
Artinya: ”Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasanya) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasanya) nya pula.” (QS: al-Zalzalah ayat 7- 8).
Menunaikan zakat
Tidak ada satu pun perkara yang diperintahkan oleh Allah SWT kecuali dengan menjanjikan imbalan dan keutamaan bagi orang yang melaksanakannya. Termasuk di antaranya adalah zakat. Keutamaan dan imbalan bagi orang yang melaksanakan zakat banyak disampaikan di dalam Al-Qur’an dan Hadits. Allah Ta’ala berfirman:
لَكِنِ الرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ مِنْهُمْ وَالْمُؤْمِنُونَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَالْمُقِيمِينَ الصَّلَاةَ وَالْمُؤْتُونَ وَالْمُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ أُولَئِكَ سَنُؤْتِيهِمْ أَجْرًا عَظِيمًا
الزَّكَاةَ
“Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orangorang mukmin, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Quran), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang Itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar.” (QS. An-Nisa’: 162)
Membantu sesama
Aktivitas membantu sesama dalam kebaikan menunjukan bahwa kita sadar akan pentingnya membantu orang lain jika ingin dibantu oleh Allah. Dan membantu orang lain juga akan menimbulkan hubungan timbal balik yang positif. Di sisi lain, tolong menolong merupakan manifestasi dari keteraturan sosial. Di samping itu ada fadilah atau keutamaan yang banyak akan didapatkan oleh umat manusia.
Nabi Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ مَشٰی فِی حَاجَۃِ اَخِيْهِ الْمُسْلِمِ كَتَبَ اﷲ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَۃٍ سَبْعِينَ خَسَنَۃ وَكَفَرَ عَنْهْ سَبْعيْنَ سَيِّاءۃ. . . . .
“Barang siapa yang berjalan dalam rangka memenuhi hajat saudaranya yang muslim maka setiap satu langkah akan dibalas dengan tujuh puluh kebaikan dan dijauhkan dari tujuh puluh kejelekan. “
Membaca Al-Qur’an
Membaca satu huruf Al Quran akan memperoleh sepuluh kebaikan. Kebaikan ini tentunya sangat berpengaruh besar untuk hidup seseorang. Jika kita sebagai umat-Nya, bisa dekat dengan Allah melalui Alquran, melalui ayat-ayat cintanya, berkomunikasi dengan Allah melalui Alquran dan ayat-ayatnya. Kemudian kita amalkan, maka itu akan akan membuat kita menjadi Ahlil Quran.
Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa yang membaca satu huruf kitab Allah, maka ia akan mendapatkan satu kebaikan dengan huruf itu, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Aku tidaklah mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi).
Berdzikir
Setiap lafazh dzikir yang dilantunkan merupakan tangga kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Orang yang melakukan zikir maka akan terus mendekat kepada Allah. Sebab itu rahmat dari Allah akan turun kepada orang-orang yang berzikir.
Kapan dan di mana saja, seseorang bisa mengingat Sang Pencipta. Karenanya, zikir merupakan amalan satu-satunya yang diperintahkan Allah untuk diperbanyak. “Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS al-Ahzab [33]: 41).
Sebelum berharap ditolong Allah berkacalah terlebih dahulu kepada diri sendiri sejauh manakah kita telah mengingat Allah ta’ala. Bagaimana ketika saat kita mendapatkan kebahagiaan? Apakah sudah selalu mengingat bahwa Allah lah yang memberi kebahagiaan tersebut atau bahkan kita seringkali lupa.
Wahai saudariku, kita analogikan seumpama kita mempunyai seorang teman dan saudara yang hanya mengingat dan datang ke kita saat ia mengalami kesusahan saja dan menghilang bahkan lupa untuk mendatangi kita ketika ia sedang bahagia, apakah kita akan senang menerimanya? Tentunya akan ada sedikit rasa kecewa sebab kehadiran kita hanya dianggap sekedarnya saja. Sehingga kita pun ragu untuk menerimanya dan membantunya kembali.
Begitu juga Allah SWT, tentu Ia juga akan begitu kecewa dengan seseorang yang hanya datang disaat susah. Padahal segala bentuk kebahagiaan yang kita dapat adalah wujud dari kekuasaan yang Allah ta’ala beri. Wajar-wajar saja saat kita mengalami kesulitan dan meminta, Allah SWT ragu untuk member. Ini cukup jelas mengapa doa kita lama dikabulkan dan bahkan Allah beri kecewa dengan tidak memberikan apa yang kita inginkan.
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺗَﻌَﺮَّﻑْ ﺇﻟَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻓِﻲ ﺍﻟﺮَّﺧَﺎﺀِ ﻳَﻌْﺮِﻓُﻚ ﻓِﻲ ﺍﻟﺸِّﺪَّﺓِ
“Kenalilah (ingatlah) Allah di waktu senang pasti Allah akan mengenalimu di waktu sempit.” (HR. Tirmidzi)
Seperti kisahnya nabi Yunus ‘alaihissalam, Allah menolong Nabi Yunus dalam berbagai kesusahan. Di tengah ganasnya lautan dan di Dalam perut ikan, beliau dapat selamat sebab beliau sering mengingat Allah di waktu lapang. Itulah kuncinya, mengingat Allah di dalam kondisi senang maupun susah.
Allah ta’ala berfirman
ﻓﻠﻮ ﻻ ﺃﻧﻪ ﻛﺎﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺴﺒﺤﻴﻦ، ﻟﻠﺒﺚ ﻓﻲ ﺑﻄﻨﻪ ﺇﻟﻰ ﻳﻮﻡ ﻳﺒﻌﺜﻮﻥ
“Maka kalau sekiranya dia (sebelumnya) tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit (kiamat).” (QS. Ash Shaaffaat: 144).
Hal-Hal yang perlu kita lakukan sebagai bentuk mengingat Allah disaat senang dan lapang diantaranya:
Banyak bersedekah
Banyak memberi sedekah menandakan bahwa kita mengetahui mengenai bagaimana cara kita mempergunakan harta yang telah diberikan oleh Allah SWT. Dalam hal ini tentunya kita lakukan untuk mencari ridho Allah dan sebagai tanda kedekatan kita dengan Allah SWT. Banyak memberi sedekah kepada orang lain merupakan sebuah kekuatan yang mampu mengantarkan seseorang untuk meraih hajat yang ingin dicapai. Sedekah bukan hanya bermanfaat untuk orang yang diberi, tetapi juga akan bermanfaat untuk diri sendiri.
Sebagaimana Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ(٨)وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
Artinya: ”Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasanya) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasanya) nya pula.” (QS: al-Zalzalah ayat 7- 8).
Menunaikan zakat
Tidak ada satu pun perkara yang diperintahkan oleh Allah SWT kecuali dengan menjanjikan imbalan dan keutamaan bagi orang yang melaksanakannya. Termasuk di antaranya adalah zakat. Keutamaan dan imbalan bagi orang yang melaksanakan zakat banyak disampaikan di dalam Al-Qur’an dan Hadits. Allah Ta’ala berfirman:
لَكِنِ الرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ مِنْهُمْ وَالْمُؤْمِنُونَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَالْمُقِيمِينَ الصَّلَاةَ وَالْمُؤْتُونَ وَالْمُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ أُولَئِكَ سَنُؤْتِيهِمْ أَجْرًا عَظِيمًا
الزَّكَاةَ
“Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orangorang mukmin, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Quran), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang Itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar.” (QS. An-Nisa’: 162)
Membantu sesama
Aktivitas membantu sesama dalam kebaikan menunjukan bahwa kita sadar akan pentingnya membantu orang lain jika ingin dibantu oleh Allah. Dan membantu orang lain juga akan menimbulkan hubungan timbal balik yang positif. Di sisi lain, tolong menolong merupakan manifestasi dari keteraturan sosial. Di samping itu ada fadilah atau keutamaan yang banyak akan didapatkan oleh umat manusia.
Nabi Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ مَشٰی فِی حَاجَۃِ اَخِيْهِ الْمُسْلِمِ كَتَبَ اﷲ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَۃٍ سَبْعِينَ خَسَنَۃ وَكَفَرَ عَنْهْ سَبْعيْنَ سَيِّاءۃ. . . . .
“Barang siapa yang berjalan dalam rangka memenuhi hajat saudaranya yang muslim maka setiap satu langkah akan dibalas dengan tujuh puluh kebaikan dan dijauhkan dari tujuh puluh kejelekan. “
Membaca Al-Qur’an
Membaca satu huruf Al Quran akan memperoleh sepuluh kebaikan. Kebaikan ini tentunya sangat berpengaruh besar untuk hidup seseorang. Jika kita sebagai umat-Nya, bisa dekat dengan Allah melalui Alquran, melalui ayat-ayat cintanya, berkomunikasi dengan Allah melalui Alquran dan ayat-ayatnya. Kemudian kita amalkan, maka itu akan akan membuat kita menjadi Ahlil Quran.
Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa yang membaca satu huruf kitab Allah, maka ia akan mendapatkan satu kebaikan dengan huruf itu, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Aku tidaklah mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi).
Berdzikir
Setiap lafazh dzikir yang dilantunkan merupakan tangga kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Orang yang melakukan zikir maka akan terus mendekat kepada Allah. Sebab itu rahmat dari Allah akan turun kepada orang-orang yang berzikir.
Kapan dan di mana saja, seseorang bisa mengingat Sang Pencipta. Karenanya, zikir merupakan amalan satu-satunya yang diperintahkan Allah untuk diperbanyak. “Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS al-Ahzab [33]: 41).
0 Response to "Kamu Pasti Akan Ditolong Allah Ketika Susah, Asalkan Selalu Mengingat Allah Ketika Senang Dan Lapang"
Posting Komentar